Asuransi merupakan sebuah produk ekonomi yang dimanfaatkan untuk melindungi diri dari kemalangan yang bisa terjadi dan menimbulkan biaya tidak terduga baik dalam jumlah kecil ataupun dalam jumlah besar sekalipun. Namun kadang kala banyak orang, terutama di Indonesia, masih enggan untuk memiliki asuransi. Berikut 5 alasan mengapa belum berasuransi yang menjadi alasan yang umum atau banyak digunakan. Kita bisa meluruskan pandangan mereka dengan memberikan berbagai contoh dan fakta tentang asuransi namun dengan tetap menghormati pilihan dari setiap orang.
1. Anggapan Sama Dengan Judi
Nilai relijiusitas di Indonesia masih sangat kental dan sangat kuat. Tak heran jika segala bentuk produk ekonomi akan selalu dikaji dalam sudut pandang keagamaan. Salah satu sudut pandang keagamaan yang diambil sebagai alasan mengapa belum berasuransi adalah karena asuransi konvensional dianggap sama dengan berjudi. Ada penjelasan untuk hal ini dan salah satu jalan tengah yang bisa diambil jika anda menginginkan untuk tetap mendapatkan manfaat dari asuransi adalah dengan memilih asuransi syariah. DI Indonesia sendiri asuransi syariah sudah sangat bermacam macam pilihannya. Anda bisa menanyakan kepada mereka yang memiliki keilmuan dalam bidang ekonomi Syariah.
2. Belum Mengerti Tentang Sistem Perlindungan Asuransi
Alasan mengapa belum berasuransi yang kedua adalah karena belum mengerti sistem perlindungan asuransi. Sebagian melihat bahwa asuransi hanyalah menambah pengeluaran saja. Padahal pengeluaran dari kemalangan atau kejadian lainnya yang tertanggung oleh asuransi umumnya memiliki jumlah yang lebih besar. Ketidakpahaman ini juga semakin dikuatkan dengan adanya pemikiran bahwa hal hal tersebut bisa diatasi dengan menggunakan uang tabungan. Padahal, jika anda tercakup dalam perlindungan tersebut uang tabungan anda tidak akan berkurang dan pengeluaran anda setiap bulannya untuk membayar premi asuransi tidak lebih mahal daripada pengeluaran tidak terduga karena tidak tercover.
3. Klaim Susah
Salah satu alasan mengapa belum berasuransi selanjutnya adalah karena mitos bahwa asuransi akan mempersulit klaim agar tidak merugi. Pandangan ini salah, karena anda harus memahami terlebih dahulu mengapa pihak asuransi menolak klaim anda. Segala sesuatunya mulai dari hal hal yang tercover dalam perlindungan hingga proses dan syarat pengajuan klaim tercatat dalam polis asuransi yang anda beli. Perusahaan asuransi juga diawasi oleh lembaga pemerintah sehingga tidak bisa asal menolak klaim yang anda yakini benar. Jika anda merasa klaim anda mendapatkan penolakan secara tidak benar, anda bisa melanjutkan proses klaim ke pengadilan.
4. Premi Mahal
Ini adalah alasan mengapa belum berasuransi yang paling banyak ditemui. Alasan untuk tidak berasuransi karena beban premi yang mahal sebenarnya adalah pemahaman yang salah dari sistem asuransi itu tersendiri. Tarif premi dari setiap perusahaan asuransi adalah berbeda beda. Perbedaan tarif yang ditemukan juga bisa dikarenakan karena ada kelebihan kelebihan lainnya yang menjadikan asuransi tersebut lebih mahal. Jadi akan lebih baik jika anda melakukan survey terlebih dahulu pada asuransi asuransi yang anda akan pilih sebelum menentukan mana yang sesuai dengan kemampuan perekonomian anda dan juga sesuai dengan kebutuhan anda.
5. Mementingkan Kebutuhan Lainnya
Untuk alasan mengapa belum berasuransi di poin ke lima ini memang terkadang adalah alasan yang bisa diterima ketimbang dengan alasan alasan lain diatas. Pasalnya asuransi akan baik dimiliki jika sesuai dengan kebutuhan dan juga kemampuan perekonomian seseorang. Apabila seseorang tersebut memang belum terlalu membutuhkan asuransi tersebut, maka dia dapat mengalihkanya untuk kebutuhannya yang lain. Selain itu yang kedua adalah faktor kemampuan ekonomi. Apabila memang kemampuan ekonomi belum memungkinkan atau belum stabil untuk menambah adanya pengeluaran, maka kepemilikian untuk asuransi akan sebaiknya ditunda daripada nantinya akan menambah beban pengeluaran.
Nah itulah 5 alasan mengapa belum berasuransi yang sering digunakan untuk menolak membeli asuransi atau memiliki asuransi. Namun apabila sudah merasakan kebutuhan dan juga kemampuan perekonomian dari seseorang. Walaupun demikian kita harus tetap menghormati keputusan mereka untuk belum berasuransi, namun yang terpenting anda bisa memberikan masukan masukan untuk dapat memanfaatkan manfaat penting dan menguntungkan dari asuransi.